FASE
SPERMA & OVUM
Mari kita
fokuskan pemikiran kita pada penciptaan manusia selain Adam, Hawa dan Isa.
Dengan kata lain, pada Fase Sperma dan Ovum ini, kita akan memfokuskan pikiran
dan renungan kita pada diri kita masing-masing. Sungguh banyak pertanyaan yang
akan menggelayuti pikiran kita tentang penciptaan diri kita. Di antaranya :
Siapa yang menciptakan sperma yang merupakan saripati tanah dan air itu? Kenapa
sperma? Kenapa harus melalui pembuahan? Kenapa dari 300 juta sperma hanya satu
sperma yang diberi kesempatan untuk membuahi ovum? Kenapa sperma dan ovum hanya
bisa hidup dan berkembang sampai sempurna hanya dalam rahim ibu kita? Kenapa
tidak bisa berkembang dalam tabung atau tempat tertentu dengan pengaturan suhu
tertentu, kemudian dibiarkan selama sembilan bulan seperti yang terjadi dalam
perut ibu? Apa yang akan terjadi?
Mari kita
ajukan beberapa pertanyaan lebih kritis lagi. Di antaranya: Kenapa ilmu pengetahuan
moderen sampai hari ini belum mampu mengadakan eksperimen tentang pembuatan
sperma manusia? Caranya, kumpulkan semua makanan dan minuman yang mengandung
zat kimia yang sama dengan yang dikonsumsi ayah dan ibu kita, atau seperti yang
terkandung dalam sperma dan ovum. Kemudian digiling, diaduk, diberi bahan
tertentu dan dimasukkan ke dalam tabung atau pipa tertentu. Setelah itu,
biarkan adonan bahan makanan dan minuman itu selama beberapa waktu, satu
bulankah, dua bulankah atau sembilan bulan dan seterusnya. Pertanyaannya
adalah: Apakah sperma dan ovum akan tercipta seperti yang terbentuk dari dalam
diri ayah dan ibu kita? Jika terbentuk, apakah antara sperma dan ovum akan
terbentuk dengan sendiri secara terpisah, padahal dari bahan baku yang sama?
Kita akan
kembali menyerah dan tidak berdaya jika pertanyaan-pertanyaan tersebut kita
jawab dengan mengandalkan pikiran dan ilmu kita yang amat terbatas ini. Namun,
bila kita cari jawabannya melalu informasi yang tertuang dalam Guide Book yang
diturunkan Tuhan Pencipta dan lisan Rasul terakhir-Nya, Muhammad Saw. pasti
kita menemukan jawabannya dengan mudah dan ilmiah. Semuanya menunjukkan betapa
Maha Dahsyatnya Kekuasaan dan betapa Luasnya Ilmu Allah; Tuhan Pencipta. Mari
kita renungkan beberapa firman Allah berikut ini :
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الإِنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي
قَرَارٍ مَكِينٍ
Terjemahnya:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan (asal) manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. (12) Kemudian Kami jadikan ia (dari tanah itu) satu
sperma (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh. (13) (Q.S. Al-Mu’minun (23) :12
– 13)
فَلْيَنْظُرِ
الإِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ (5) خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ (6) يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ
الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ
Terjemahnya:
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? (5) Dia
diciptakan dari air yang terpancar. (6) yang keluar dari antara tulang sulbi
dan tulang dada. (7) (Q.S. At-Thoriq (86) : 5 – 7)
ألمْ
نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ
Terjemahnya:
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? (Q.S. Al-Murshalat (77) :
20)
ذَلِكَ
عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (6) الَّذِي أَحْسَنَ
كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ (7) ثُمَّ جَعَلَ
نَسْلَهُ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ مَاءٍ
مَهِينٍ (8)
Terjemahnya:
Yang demikian itu ialah Tuhan Yang Maha Mmengetahui yang gaib dan yang nyata,
Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, (6) Yang membuat segala sesuatu yang Dia
ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah (7)
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (sperma) (8).
(Q.S. As-Sajdah (32) : 6 – 8)
PERIODE KEHIDUPAN PERTAMA
۞ كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ
يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (28) (سورة البقرة )
Terjemahnya :
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu sebelumnya mati (tidak ada),
lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu, dan kemudian Dia
menghidupkan kamu kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”.(Q.S. Al-Baqarah (2) : 28)
Sungguh
Perjalanan Wisata Manusia semakin menarik untuk ditelusuri dan direnungkan.
Kita telah menelurusi Periode Kematian Pertama yang terdiri dari tiga fase yang
mengagumkan, yakni Fase Zero, Fase Raw Material dan Fase Sperma. Sekarang kita
sudah berada pada Periode Kehidupan Pertama dari Perjalanan Wisata Abadi kita.
Dalam periode ini, kita akan melewati tiga fase yang lebih seru lagi dari
fase-fase sebelumnya :
1. FASE
PEMBUAHAN,
2. FASE DALAM RAHIM, dan
3. FASE SETELAH LAHIR KE DUNIA.
Fase-fase
tersebut merupakan inti dari Perjalanan Wisata Abadi Manusia, khususnya FASE
SETELAH LAHIR. Pada fase itulah kita diberi kesempatan untuk memilih jalan
hidup yang baik atau jalan hidup yang buruk. Hasil dari pilihan tersebut pula
yang akan menentukan kesuksesan atau kegagalan kita dalam meneruskan tiga
periode wisata berikutnya, yakni Perriode Kematian Kedua, Periode Kehidupan
Kedua dan Periode Kembali Kepada Allah.
1. FASE PEMBUAHAN
Pembuahan ialah, pertemuan satu dari 300 juta sperma dari sang ayah dengan ovum
(telur) dari sang ibu di Tuba Fallopi. Pada fase inilah ditentukan jenis
kelamin seseorang, yakni, jika sperma yang membuahi ovum adalah jenis “X”, maka
janinnya akan menjadi laki-laki, dan jika sperma yang berhasil membuahi ovum
dengan kode “Y”, maka janin akan menjadi wanita.
Sungguh
sangat luar biasa sistem penciptaan manusia yang dirumuskan Tuhan Pencipta.
Betapa tidak? Proses seleksi yang sangat ketat telah diterapkan sejak fase
pertama dari kehidupan manusia, yakni Fase Raw Material (Saripati Tanah dan
Air). Kemudian diteruskan seleksian yang amat ketat lagi pada Fase Pembuahan.
Coba Anda bayangkan! Dari 300 juta sel sperma, hanya terdapat sekitar 1.000 sel
sperma yang berhasil mencapai sel telur (ovum). Dari 1.000 sel sperma tersebut
satu sel saja yang memenangkan pertandingan ini dan berhasil membuahi sel telur
(ovum). . Sperma yang berhasil lolos membuahi ovumlah yang berhak untuk
meneruskan Wisata Abadi berikutnya. Sungguh sangat luar biasa. Subhanallah
(Maha Suci Allah)…
Pertanyaan-pertanyaan
kritis yang selalu menggoda pikiran kita terkait dengan Fase Pembuahan ini di
antaranya ialah : Mengapa wisata kehidupan manusia harus melalui pembuahan?
Kenapa masa pembuahan diberi waktu hanya 24 jam? Kenapa pembuahan itu
menghasilkan makhluk yang bersel satu? Kenapa desain sperma begitu rumit dan
canggih sekali? Mengapa pembuahan itu terjadi antara sperma dan ovum? Mengapa
manusia tidak diciptakan dari sperma saja atau ovum saja secara tunggal?
Mengapa dari 300 juta sperma hanya satu sperma yang mendapat kesempatan menerobos
ke dalam ovum saat proses terjadinya pembuahan? Kenapa setelah terjadi
pembuahan, sperma dan ovum itu berubah menjadi makhluk bersel satu? Kemudian
zigot dan embrio? Mengapa jenis kelamin manusia ditentukan dari sperma ayah dan
bukan dari ovum ibu? Mengapa masa subur wanita sekali dalam satu bulan? Kenapa
umur ovum yang diproduksi dalam ovarium ibu hanya 24 jam saja? Jika tidak
dibuahi sperma yang datang dari ayah kita, ovum akan mati dengan sendirinya.
Kenapa sistem penciptaan manusia ini memerlukan waktu dan tahapan? Bukankah
Allah Maha Kuasa dan mampu menciptakan manusia melalui kata Kun, Fayakuun…
(Jadilah, Maka jadilah ia).
Masih banyak lagi pertanyaan yang menggelayuti pikiran kita. Itulah sistem dan
mekanisme penciptaan manusia yang telah ditetapkan Tuhan Pencipta kita. Mari
kita baca, renungkan dan hayati firman Allah berikiut ini :
سُبْحَانَ
الَّذِي خَلَقَ الأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الأَرْضُ وَمِنْ
أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لا يَعْلَمُونَ (
36)
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari
apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak
mereka ketahui. (Q.S. Yasin (36) : 36)
إِنَّا
خَلَقْنَا الإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ ....(2)
Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dari satu sel sperma yang bercampur (dengan
ovum) ….(Q.S. Al-Insan (76) : 2)
أَوَلَمْ
يَرَ الإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ
(77)
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari satu
sperma (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata, (Q.S. Yasin (36)
: 77)
أَيَحْسَبُ
الإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى (36) أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَى
(37)
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggungjawaban)? (36) Bukankah dia dahulu satu sperma yang ditumpahkan (ke
dalam rahim)? (37) (Q.S. Al-Qiyamah (75) : 36-37)
قُتِلَ
الإِنْسَانُ مَا أَكْفَرَهُ (17) مِنْ أَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهُ (18) مِنْ نُطْفَةٍ
خَلَقَهُ فَقَدَّرَهُ (19)
Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya? (17) Dari apakah Allah
menciptakannya? (18) Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya
(fase-fase penciptaan dan termasuk rezeki dan ajalnya) (19). (Q.S. Abasa (80) :
17 -19)
أَلَمْ
نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ (20) فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (21)
إِلَى قَدَرٍ مَعْلُومٍ (22) فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ (23)
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? (20) Kemudian Kami letakkan
dia dalam tempat yang kokoh (rahim), (21) sampai waktu yang ditentukan (22)
lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan (23)
(Q.S. Al-Murshalat (77) : 20 – 23)
وَاللَّهُ
خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى بَطْنِهِ
وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى أَرْبَعٍ
يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (45)
Dan Allah telah menciptakan semua jenis makhluk yang berada di bumi (termasuk
hewan dan manusia) dari air (sperma), maka sebagian dari mereka itu ada yang
berjalan di atas perutnya (seperti ular) dan sebagian berjalan dengan dua
kaki,(seperti burung dan manusia) sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan
empat kaki(seperti kambing dan sapi). Allah menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S.
An-Nur (24) : 45)
أَفَرَأَيْتُمْ
مَا تُمْنُونَ (58) أَأَنْتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ (59)
Maka terangkanlah kepadaku tentang Sperma yang kamu pancarkan (58) Kamukah yang
menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya? (59)
(Q.S. Al-Waqi’ah (56) :58 – 59)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar